"Ha?" judulnya idiot hahhaa.. tapi ini real buatan saya loh. castnya terserah chingu deh :) ultimate bias (bias utama) juga boleh, idola lain yang dibenci juga boleh. bebas bebas..
Cast : You, Bias
Length : One Shot, atau mungkin ber-part kalau banyak yang suka ._.v
***
Hari ini aku harus bolos sekolah untuk mendatangi fanmeet milik idola adikku. Arrrgh! aku sangat membenci idola yang sangat ia elu-elukan pagi siang malam itu.
***
Tadi pagi, dia merengek menyuruhku memintakan tanda tangan idolanya itu. Ah ingin sekali kuremas bibirnya saat dia menyebut nama idolanya tersebut. Aku berusaha mengelak, berlagak kalau hari ini aku ulangan. Tapi apa daya, adikku menangis tiada henti.
"Kau biasanya bolos! kenapa kau tidak bolos lagi? hanya demi idolamu yang ingusan itu. biar pointmu di sekolah bertambah, dan kau didamprat dari sekolah" Kemarahanku yang meluap.
"Kak, jebal! Bantu aku sekali ini saja, tolong! Aku tidak akan merepotkanmu lagi. tolong.. hiks hiks" Tangisnya kelu.
"YANG MANA idolamu itu?!" Ucapku pasrah. Aku berpura-pura tak mengenali idolanya.
"Kakak jangan ber-acting tidak mengenalnya. Kau pasti tahu!" Gertakannya mengagetkanku.. "Kak, ini album terbaru biasku, tolong mintakan tanda tangan padanya. Kak! tolong" Lanjutnya sembari memberiku Album dan menunjuk foto idola yang dia elu-elukan
"KENAPA KAU TAK DATANG SENDIRI?!"
"Jika aku bolos lagi, aku akan dikeluarkan dari sekolah" ucapnya lirih.
"MWORAGO?!"
Dia pergi begitu saja dari kamarku tanpa mengucap sepatah kata apapun. Apa dia sebandel ini? Apa dia rajin sekali bolos sampai toleransi bolosnya nyaris habis?
***
Aku berbaris diantara para fans yang heboh di siang hari (yang sial) ini. Bahkan, seorang fan menanyaiku aku berasal dari daerah mana dan sejak kapan mengidolakan idolanya (idola adikku). Lubang telingaku menguap ketika fan itu menyanyaiku hal-hal konyol seperti itu. Argh! kujawab saja dengan lemah lembut. Aku menjawab sudah dari 'Si Idola' debut. Supaya-kelihatan-fan-sejati-padahal-NO!
Sudah 1 jam lebih 15 menit aku mengantri. Tibalah giliranku.
Kalau dipikir-pikir, dia charming juga. Eh! batinku tanpa terkontrol.
"Ireum-i myoyeyo?" ujarnya ramah tanpa memandangku (dia menunduk mengganti pulpen).
Mungkin ini alasan kenapa adikku begitu menyukainya. Dia... em dia..
"Siapa?" tanyanya ulang. Matanya membulat dan mulutnya ternganga ketika melihatku. Pemandangan konyol--
"(Nama adikku)" Jawabku kaget dan ketus.
"Kau bisa bersikap ramah padaku? bukannya kau fanku? emm.. Mungkin kau gugup. Tak apa. Kau manis hari ini." Pujiannya nyaris membuatku pingsan.
"Ha?!" tanyaku dengan nada bingung tapi tetap terlihat galak.
"Se..benarnya, kau ini siapa?.. fanku atau..." kata-katanya terbata. "EM... BOLEH KU.. MINTA.. NOMER PONSELMU?" lanjutnya malu-malu.
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.png)
.jpg)
